Ketika berbicara mengenai nasionalisme dalam konteks Indonesia pada saat ini, tentunya tidak terlepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan perkembangan kontemporer kita saat ini. Kedua hal ini masih terus mempengaruhi nasionalisme, baik itu dari aspek definisi atau aspek praktikal, dan tidak hanya saling mempengaruhi, namun juga akan memunculkan silang pendapat antara golongan yang berusaha menghidupkan kembali romantisme masa lalu dan golongan yang berusaha memahami realitas pada saat ini.
Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation)
dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia (Wikipedia, 2006). Nasionalisme akan mudah untuk dimengerti dan
diimplementasikan jika ada musuh bersama. Jika musuh ini hilang, maka
ikatan nasionalisme akan mengendur dengan sendirinya. pada saat itu
para pendiri bangsa berusaha membuat sebuah nasionalisme yang dapat
mempersatukan seluruh masyarakat yang berada dalam wilayah jajahan
Belanda.contoh perilaku naionalisme dalam menghadapi musuh bersama
yaitu ketika melawan pergerakan komunis Indonesia (PKI) karena dianggap
sebagai biang keladi Gerakan 30 September. Lebih dari 30 tahun
kemudian, Indonesia memperoleh kembali sebuah musuh bersama, yaitu Orde
Baru, sehingga gerakan nasionalisme dapat menghasilkan reformasi dan
demokrasi yang selama 30 tahun dikebiri. Namun ketika musuh bersama
tersebut telah berhasil dilumpuhkan, kepentingan kelompok kembali
muncul mengesampingkan nasionalsime itu sendiri.
Sikap nasionalisme harus di miliki oleh setiap warga negaranya. Baik
itu untuk kalangan muda ataupun kalangan tua. Karena sikap nasionalisme
akan menghasilkan dampak yang baik untuk negaranya . Masih ingatkah
kita bagaimana para penjuang-pejuang bangsa Indonesia merebut
kemerdekaan Indonesia dari penjajah 64 tahun silam. Setidaknya dari
ingatan tersebut dapat kita tarik kesimpulan sederhana bahwa tanpa
semangat nasionalisme para penjuang Indonesia tidak akan pernah bisa
merebut kedaulatan bangsa Indonesia dari tangan para penjajah,
bayangkan saja hanya bermodalkan bambu runcing dan alat seadanya
pejuang-pejuang Indonesia dapat mengusir para penjajah yang pada saat
itu telah menggunakan alat-alat yang jauh lebih modern dari pada
pejuang Indonesia. Jika kita menilik sekilas sejarah dari bangsa
Indonesia, kemudian kita hubungkan dengan kondisi bangsa Indonesia
sekarang, mungkin terlalu awal untuk menarik kesimpulan bahwa bangsa
Indonesia semakin tahun semakin mengalami kemunduran dibandingkan
dengan awal di saat Indonesia merebut kemerdekaannya, tetapi kita sadar
atau tidak tanda-tanda itu sudah mulai ada. Di saat kondisi bangsa
Indonesia yang seperti ini, seharusnya bangsa Indonesia tidak perlu
jauh-jauh mencari kambing hitam ke sana ke mari tanpa ada solusi yang
jelas. Indonesia hanyalah perlu bercermin pada sejarahnya sendiri kalau
dahulu kita bisa jaya dan disegani oleh negara-negara yang ada di Benua
Asia.
Bayangkan saja perilaku sebagian wakil rakyat dipemerintahan
sekarang bukankah begitu banyak dari mereka yang melakukan tindakan
korupsi kemudian prilaku-prilaku kaum muda Indonesia, katakanlah
mahasiswa mereka berteriak keras-keras menolak korupsi tetapi dalam
tingkah kesehariannya. Mereka juga melakukan hal-hal yang menjurus
kepada korupsi, bukankah begitu banyak para mahasiswa yang lulus dengan
hanya membeli skripsi dengan uang atau sebagai contoh kecil saja adakah
mahasiswa yang mengerjakan tugas dari dosennya 100% hasil kemampuan
sendiri atau katakanlah 50% saja hasil kemampuan sendiri yang bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol ini hanyalah mereka-mereka yang
pernah duduk dibangku perkuliahan atau pernah menjadi mahasiswa.
Kemudian ada hal-hal yang lebih memprihatinkan lagi yang akan
menambah keyakinan kita bahwa rasa nasionalisme itu sudah benar-benar
terkikis yaitu pernahkah kita berpikir bahwa anak-anak seusia sekolah
dasar sudah sangat jarang yang mengenal lagu nasional apalagi yang
namanya lagu daerah mungkin sudah sama sekali tidak ada yang
mengenalnya atau ada dari sebagian kecil mereka yang masih mengenal
lagu nasional atau pun lagu daerah. Tetapi mereka mengenalnya bukan
dari kurikulum pendidikan yang ada melainkan mereka mengenal melalui
kegiatan ekstarkurikuler sebut saja pramuka.
Meskipun tidak semua mahasiswa bertindak anarkis dalam menjalankan
aspiransi rakyat terhadap parlementer . ada juga mhasiswa yang secara
berani berunjuk rasa di depan pemerintahan agar para parlemen tidak
bersikap seenaknya dalam menjalankas tugas apalagi sampai merugikan
rakyat kecil. Contohnya saja dalam aksi untuk rasa yang di lakukan oleh
sekelompok mahasiswa terhadap pemerintahan pada saat masalah bank
century yang terabaikan oleh pemerintah . selain itu sikap nasionalisme
mahasiswa juga sangat berpenbgaruh terhadap perubahan bangsa ini . jadi
sikap nasionalisme tidak harus di lakukan oleh mahasiswa ataupun oleh
anak remaja saja namun seluruh warga Negara ini di wajibkan memiliki
rasa sikap nasionalisme terhadap cinta tanah air . agar tujuan Negara
ini bisa terlaksana secara terstruktur dan tidak menyeleweng .